Aku ingin mencintaimu, setulus matahari yang selalu menyinari bumi dikala fajar tiba hingga datanglah senja yang mengubahnya menjadi malam. Aku ingin mencintaimu dengan tulus, seperti bulan yang selalu menghiasi langit dikala gelap gulita.
Aku tak tahu apakah dia masih mencintaiku atau tidak. Tapi yang jelas, aku masih dengan tulus mencitainya. Aku bahkan tak tahu apakah sekarang dia berada di kota kecil ini atau sudah kembali ketempat dimana dia dilahirkan dulu?
Aku ingin mencintaimu dengan tulus. Namun, bagiku cinta ini terlalu rumit. Apakah ini bukan cinta sejati? Benarkah cinta sejati selalu sederhana? Dan setiap cinta memiliki waktunya, jika sekarang terlalu rumit, bukan berarti itu bukan cinta sejati.
Tuhan, saat ini aku benar-benar merindukannya. Entah bagaimana lagi aku mengobati rasa rindu ini? Aku hanya bisa menyampaikan rindu ini lewat lantunan doa yang aku panjatkan setiap waktu. Iya, setiap waktu ketika aku benar-benar merasa merindukannya.
Semoga Tuhan memberikan yang terbaik untukku.