Hari ini hari sabtu, tepatnya tanggal 2o Desember 2014. Hari ini adalah hari pengambilan rapot. Tak seperti biasa, kali ini rapot diambil siswa sendiri. Tidak ambil wali murid.
Rasa deg-degan itu selalu ada. Dapat ranking berapa ya aku?Walaupun sebenernya aku udah tahu duluan aku dapat nilai berapa. Secara, aku kan diminta Pak Nor, wali kelas aku buat masukin nilai ke dalam filenya. Jadi gak surprise lagi deh kalau udah tau nilainya, tapi masih bingung dapet ranking berapa. Tapi aneh... walaupun aku udah tau dapat nilai berapa, tapi rasa khawatir itu masih terus memenuhi hatiku.
Seperti pelajar yang lain, aku berdoa buat bisa dapat ranking 1 , yang sebelumnya aku dapat ranking 2. Ya Allah... semoga. Jujur, sebelumnya aku enggak yakin, apa aku bisa dapat ranking 1, ya secara dikelas aku orangnya pada pinter2 semua. Sainganku berat2. Apalagi waktu ulangan tengah semester? Ah nilaiku bener2 menurun. Tapi aku gak pesimis, walaupun nilai uts menurun. Aku yakin bisa dapat ranking 1.
Nilai uts aku yang menurun itu, membuatku bangkit. Aku harus dapat nilai tinggi di kesempatan selanjutnya. Belajar, belajar, dan belajar. Berdoa, berdoa, dan berdoa.Belajar di malam hari, bangun buat solat tahujud, lalu habis solat tahajud belajar lagi. Kalau jam istirahat atau jam kosong di sekolah, solat dhuha di mushola, dan solat2 sunnah yang lain pun aku jalani. Tak lupa aku juga puasa senin kamis. Ya... perjuangan yang begitu berat dan begitu melelahkan. Tapi aku menikamati setiap detik perjuangan itu. Bahkan menikmati sekali. Karena aku percaya, setiap perjuangan akan selalu membubuhkan hasilnya. Karena aku percaya setiap jerih payah akan selalu menuai apa yang diperjuangkan. Karena aku percaya akan kekuatan doa yang tulus dari dalam hati. Karena aku percaya, Allah akan selalu mendengar doa yang selalu aku selipkan di dalam setiap solatku.
Terus berjuang untuk bisa dapat nilai sangat memuaskan, dapet ranking 1, yang paling penting untuk bisa dapat masuk jalur undangan di PTN yang aku inginkan. Ya karena ini adalah kesempatanku yang terakhir. Nilai rapot semester 5 tentunya sangat menentukan buat masuk jalur undangan di PTN.
Ya.. kembali ke pembagian rapot. Dag dig dug derrr... Aku berdoa kepada Allah supaya bisa dapat ranking 1. Aaaaa,,, namaku disebut (Richa Meiliyana Rachmawati). Dan aku pun maju ke depan untuk mengambil rapot. Tak disangka, Pak Nor, wali kelas aku mengulurkan tangannya dan bilang “Selamat ya, kamu dapat ranking 1”. Aaaaa.... Hatiku bener2 seneng banget. Alhamdulillah.. Makasi Ya Allah.. Engkau kabulkan doaku itu.
Jujur, sebenernya aku enggak nyangka bisa dapet rangking 1 lagi. Seperti tidak sengaja. Aku tak henti2nya mengucap syukur kepada Allah. Makasi Ya Allah. Alhamdulillah...
Doa2 itu terkabul. Tak hanya dapet ranking 1 doaku yang dikabulkan Allah, karena sebelumnya Aku juga minta sesuatu kepada Allah. Dan doa itu pun terkabul. Ya Allah... sungguh ajaib doa itu. Keajaiban solat tahajud, keajaiban solat dhuha, keajaiban solat2 sunah yang lain, keajaiban puasa senin kamis. Ini semua karena Allah. Aku dapet ranking 1 karena Allah. Aku dapet semua karena Allah. Kekuatan doa itu begitu dahsyat, kekuatan doa mengalahkan segalanya. Jika Allah sudah berkehendak, semua akan terjadi apa yang Dia kehendaki.
Dan perjuanganku masih belum selesai. Perjuanganku masih amat sangat berat. Aku harus berjuang demi Ujian Nasional. Aku harus berjuang demi SBMPTN jika aku enggak bisa tembus masuk jalur undangan. SBMPTN yang begitu berat. Karena secara aku anak SMK, soal SBMPTN itu kan materinya anak SMA. Namun tak ada yang tak mungkin di dunia ini jika kamu percaya. Tak ada yang tak mungkin di didunia ini jika kamu terus berusaha. Walaupun aku anak SMK, aku enggak boleh kalah dari anak SMA. Aku harus extra berjuang, berjuang, dan berjuang. Belajar, belajar, dan belajar. Berdoa, berdoa, dan berdoa. Bismillah.. Semoga bisa masuk jalur undangan di PTN yang aku inginkan. Amin...